Senin, 07 Maret 2011

Gunung berapi

Gunung berapi

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.







Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
  • Aliran lava.
  • Letusan gunung berapi.
  • Aliran lumpur.
  • Abu.
  • Kebakaran hutan.
  • Gas beracun.
  • Gelombang tsunami.
  • Gempa bumi.


Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
Status Makna Tindakan
AWAS
  • Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
  • Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
  • Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
  • Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
  • Koordinasi dilakukan secara harian
  • Piket penuh
SIAGA
  • Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana
  • Peningkatan intensif kegiatan seismik
  • Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
  • Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
  • Sosialisasi di wilayah terancam
  • Penyiapan sarana darurat
  • Koordinasi harian
  • Piket penuh
WASPADA
  • Ada aktivitas apa pun bentuknya
  • Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
  • Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
  • Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal
  • Penyuluhan/sosialisasi
  • Penilaian bahaya
  • Pengecekan sarana
  • Pelaksanaan piket terbatas
NORMAL
  • Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
  • Level aktivitas dasar
  • Pengamatan rutin
  • Survei dan penyelidikan

 

 

 

 

 

      Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya

Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
  
Klasifikasi gunung berapi di Indonesia
Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.
  • Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
  • Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
  • Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

 

 

 

 

 

Daftar gunung berapi di Indonesia

Daftar gunung di Indonesia

Berikut merupakan daftar gunung yang terletak di Indonesia.

 Berdasarkan nama

 A

 B

 C

 D

 G

H

 I

 J

 K

 L

 N

m

 P

 R

 S

 T

 W

Berdasarkan letak

Gunung di Papua

Gunung di Jawa

Gunung di Kalimantan

Gunung di Sulawesi

Gunung di Sumatra

Bali & Nusa Tenggara

 Tempat lainnya

Minggu, 06 Maret 2011

Sejarah Maros "Butta salewangang"

Dalam perjalanan histories kerajaan Marusu telah memberi pengaruh psikologis dan disegani, sehingga pemerintah kolonial Belanda tidak mudah menaklukkannya. Namun dalam perkembangan selanjutnya terjadi persaingan diantara kerajaan karena masing-masing mempunyai kepentingan serta menginginkan agar nama kerajaannya ditetapkan sebagai nama ibukota Kabupaten Maros.


Dalam perjalanan histories kerajaan Marusu telah memberi pengaruh psikologis dan disegani, sehingga pemerintah kolonial Belanda tidak mudah menaklukkannya. Namun dalam perkembangan selanjutnya terjadi persaingan diantara kerajaan karena masing-masing mempunyai kepentingan serta menginginkan agar nama kerajaannya ditetapkan sebagai nama ibukota Kabupaten Maros.
Sistem Pemerintahan Adat yang Berlaku antara lain:
1. Pemerintahan Adat Todde Limae
2. Pemerintahan Adat Gallarang Appakka
3. Pemerintahan Adat Lebbo Tengngae.
Pada tanggal 1 Pebruari 1960 Kabupaten Maros ditetapkan sebagai daerah otonom (Swatantra II) yang ditandai dengan pengangkatan Bupati Pertama Nurdin Djohan berdasarkan SK Mendagri tertanggal 28 Pebruari 1960. Oleh karena itu setiap tanggal 1 Pebruari diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Maros.


Kabupaten Maros mempunyai luas wilayah 1.619,11 km 2 yang terdiri dari 14 kecamatan dan 103 desa/kelurahan, Kabupaten Maros termasuk daerah tetangga kota Makassar atau dikenal kabupaten penyangga kota Makassar dengan Jumlah penduduk pada akhir tahun 2005 sebanyak 296 336 jiwa. Kabupaten Maros merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan, dengan luas wilayah 1.619.11 Km 2. Kabupaten maros termasuk daerah tetangga kota Makassar atau dikenal Kabupaten penyangga kota Makassar.






Masjid Al-Markaz Maros. 
 Ini adalah tempat peribadatan yang terindah di Sulawesi Selatan selain Masjid Al-Markaz Makassar. Masjid ini terletak di pusat Kota Maros (Depan kantor Bupati Maros). Disini suasananya sejuk dan menambah kekhusyukan tatkala kita mengerjakan perintah Allah (Shalat). Masjid ini di bangun semasa pemerintahan Bupati Ha. Nadjamuddin Aminullah. Masjid ini juga sebagai pusat dakwah di Kabupaten maros. Juga sebagai tempat diadakannya kegiatan-kegiatan sosial dan kegamaan.




Cagar Alam Karenta 
 merupakan kawasan hutan yang sangat dilindungi, karena selain berfungsi untuk mempertahankan cadangan air bawah tanah, juga menjadi habitat berbagai species flora-fauna langka dan endemic sebagai sumber daya alami yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan. Salah satu daya tarik kawasan ini adalah keberadaan Gua Salukang Kallang yang memiliki panjang sekitar 15 km. kawasan ini sering dikunjungi oleh para penelusur dan peneliti-peneliti dari mancanegara.



Taman Wisata Alam Gua Pattunuang 
 memiliki kurang lebih 40 gua. Gua-gua ini masih alami dan belum mengalami perubahan-perubahan oleh aktifitas manusia. Selain karya akan ornament-ornamen gua yang indah juga disekitar gua memiliki panorama alam yang sangat indah dan menawan, sungai yang diapit tebing terjal merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Umumnya gua yang ada didalam kawasan ini dapat dijangkau dengan mudah, dengan kedalaman 30 meter. Didalam kawasan ini juga terdapat sebuah batu besar berbentuk perahu yang menyimpan legenda yang menarik, menurut cerita konon pada saman dahulu seorang saudagar China yang datang untuk melamar dan mempersunting gadis Semanggi namun karena lamarannya ditolak, akhirnya karena mendapat malu saudagar tersebut kemudian mengharamkan perahunya, perahunya inilah yang kemudian pada akhirnya menjadi batu. Sekarang oleh masyarakat di desa Semangi menyebut batu tersebut “Biseang Labboro” yang artinya perahu yang terdampar. Pada akhir pekan kawasan ini banyak dikunjungi khususnya remaja yang melakukan Camping, Caving (penelusuran gua), panjat tebing atau sekedar menikmati panorama alam, sungai dan flora-fauna khas yang terdapat didalamnya. Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (BALAI TN. BABUL) sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab dalam hal pengelolaan kawasan konservasi, telah membangun beberapa fasilitas dikawasan ini antara lain : Fasilitas Camping Ground, Sheller, Jalan Trail Wisata, WC dan Pos Pelayanan Tiket.




Pantai Kuri
Lokasi wisata pantai ini berada di Desa Nisombalia Kecamatan Marusu. Obyek wisata pantai yang mengandalkan pasir putih berkilau ini terletak sekitar 20 km dari Kota Makassar. Para pengunjung, selain dapat menikmati panorama alam laut yang indah, juga dapat menghirup udara segar Taman Mangrove. Di petang hari, para pengunjung dapat pula menikmati peristiwa sunset atau saat matahari terbenam.




Pucak Teaching Farm 
 Terletak di Desa Pucak Kecamatan Tanralili 20 km dari Kota Maros atau 39 km dari Kota Makassar. Alamnya yang asli sangat cocok menjadi tempat agrowisata dan dapat dijadikan tempat peristirahatan melepas lelah.. Kawasan ini dahulunya hanya sebagai tempat peristirahatan HZB. Palaguna waktu menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, namun karena keasriannya maka kemudian dibuka untuk umum. Disini terdapat beberapa jenis flora maupun fauna, diantaranya, Anoa, Kijang, Buaya, Kera, segala jenis burun, ikan, anggrek dan masih bayak lagi.  Tiket tanda masuk untuk masuk areal ini Rp. 5000 satu kali masuk.




Taman Prasejarah Leang-leang 
 terletak pada daerah bukit kapur/karts yang curam. Para arkeolog berpendapat bahwa beberapa gua yang terdapat dikawasan tersebut pernah dihuni manusia sebesar 3.000 – 8.000 Sebelum Masehi. Hal ini dapat terlihat dari lukisan prasejarah berupa gambar babi rusa dan puluhan gambar telapak tangan yang ada pada dinding-dinding gua. Selain gua prasejarah, disini juga didapatkan benda-benda peninggalan yang lain berupa alat-alat perkakas dari batu dan sisa-sisa makanan manusia pada masa lampau. Situs ini merupakan salah satu situs peninggalan yang sangat penting dalam rangka merekonstruksi sejarah kehidupan masa lampau. Keunikan lain di kawasan ini adalah sungai yang berada tepat di depan Gua Leang-leang, singkapan batu kapur yang tersebar di areal persawahan penduduk dan pemandangan puncak Bulusaraung dari atas.





Sungai Pute
  merupakan salah satu sungai di Kabupaten Maros yang memiliki panorama alam yang indah, sehingga sangatlah menarik untuk menelusuri alurnya. Pohon bakau dan Nipa yang tumbuh disisi kiri dan kanan sungai sangat sejuk dipandang, apalagi dipercantik dengan adanya singkapan batu kapur yang menyembul dari dasar sungai dan tersebar disepanjang alur sungai. Sesekali pengunjung dapat menyaksikan satwa-satwa yang endemic seperti kera Sulawesi dan berbagai jenis kupu-kupu. Kampong Rammang-rammang sebagai titik terakhir penelusuran Sungai Pute memiliki keunikan tersendiri karena dikelilingi oleh perbukitan karts yang menyerupai benteng pertahanan. Atraksi menarik lainnya adalah menyaksikan ribuan kelelawar yang keluar dari dalam gua pada petang hari dan kunang-kunang yang beterbangan disepanjang aliran sungai.





Air Terjun Bantimurung,

salah satu tempat wisata andalan Maros yang ramai dikunjungi di Sulawesi Selatan terutama waktu libur. Obyek wisata air terjun Bantimurung ini terletak di Kota Maros , kurang lebih berjarak 140 Km dari Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. dan dapat ditempuh dengan kendaraan umum. Jika Anda ingin menikmati keindahan dan kesejukan Alam pengunungan dan kicauan burung serta kupu-kupu beraneka warna yang beterbangan , datanglah diwaktu tidak liburan.






Sebelum Anda Masuk di kawasan obyek wisata air terjun Bantimurung, anda disambut dengan monumen kera sakti, Menurut cerita masyaraka bahwa disekitar kawasan masih sering ditemukan sekelompok kera yang bersahutan dan bergelantungan diatas pepohonan yang dipimpin oleh seekor kera putih. dan konon dahulu kala daerah ini dikuasai oleh se ekor kera putih yang sangat sakti. Mobil angkutan terutama mobil angkutan trek sering diserang/ dibajak oleh sekelompok kera. Didalam kawasan wisata ini terdapat pusat pelestarian Kupu-kupu..yang terbesar di Indonesia. Dan Taman wisata Bantimurung juga biasa dinamakan the kingdom of Butterfly.  Juga terdapat Gua Batu, Gua Sarifa dan Gua Mimpi yang eksotik.
Wilayah Kabupaten
Wilayah Kabupaten Maros pada mulanya adalah suatu wilayah kerajaan yang dikenal sebagai Kerajaan Marusu yang kemudian bernama Kabupaten Maros sampai saat ini. Selain nama Maros, masih terdapat nama lain daerah ini, yakni Marusu dan/atau Buttasalewangan. Ketiga nama tersebut oleh sebagian masyarakat Kabupaten Maros sangat melekat dan menjadikan sebagai lambang kebanggaan tersendiri dalam mengisi pembangunan daerah.
          Berdasarkan data-data yang diperoleh, terutama salah satu putra daerah, yakni Andi Fahry Makkasau dari bukunya berjudul “Kerajaan-Kerajaan di Maros Dalam Lintasan Sejarah”, memuat sejarah Kabupaten Maros. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa Kabupaten Maros pada awalnya adalah sebuah wilayah kerajaan yang dipengaruhi oleh dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan, yakni Kerajaan Bone dan Kerjaan Gowa, yang mana pada waktu itu, Maros memiliki nilai strategis yang sangat potensial. Kabupaten Maros dari dulu hingga saat ini dihuni oleh dua suku, yakni Suku Bugis dan Suku Makassar.
          Pada masa kemerdekaan, yakni tujuh tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 oleh pemerintah Republik Indonesia dikeluarkan peraturan No. 34 1952 juncto PP. No. 2/1952 tentang pembentukan Afdelling Makassar yang di dalamnya tercakup Maros sebagai sebuah Onderafdelling dengan 16 buah distrik, masing-masing :
1. Distrik Turikale Dipimpin oleh Karaeng
2. Distrik Marusu Dipimpin oleh Karaeng
3. Distrik Simbang Dipimpin oleh Karaeng
4. Distrik Bontoa Dipimpin oleh Karaeng
5. Distrik Lau’ Dipimpin oleh Karaeng
6. Distrik Tanralili Dipimpin oleh Karaeng
7. Distrik Sudiang Dipimpin oleh Gelarang
8. Distrik Moncongloe Dipimpin oleh Gelarang
9. Distrik Bira Dipimpin oleh Gelarang
10. Distrik Biringkanaya Dipimpin oleh Gelarang
11. Distrik Mallawa Dipimpin oleh Arung
12. Distrik Camba Dipimpin oleh Arung
13. Distrik Cendrana Dipimpin oleh Arung
14. Distrik Laiya Dipimpin oleh Arung
15. Distrik Wanua Waru Dipimpin oleh Arung
16. Distrik Gantarang Matinggi Dipimpin oleh Arung
          Ke enam belas distrik diatas merupakan pusat-pusat pemerintahan di Kabupaten Maros pada masa lampau yang kemudian berkembang seiring dengan kemajuan pembangunan secara lokal maupun regional, maka sebagian wilayah Kabupaten Maros terintegrasi ke wilayah administrasi Kotamadya Ujungpandang (Ujungpandang berubah nama menjadi Kota Makassar). Adapun wilayah distrik Kabupaten Maros tersebut yang terintegrasi di wilayah administrasi Kota Makassar tersebut adalah Distrik Bira, Suding dan Biringkanaya. Pelepasan wilayah Bira, Sudiang dan Biringkanaya tersebut dari wilayah Kabupaten Maros terjadi pada tahun 70-an. 
          Wilayah Kabupaten Maros dalam sejarahnya telah mengalami pemekaran wilayah. Pada tahun 1963, Kabupaten Maros terbagi atas 4 (empat) kecamatan, yakni Kecamatan Maros Baru, Bantimurung, Mandai, dan Camba. Memasuki tahun 1989, diadakan pemekaran wilayah kecamatan dengan dibentuknya 3 (tiga) kecamatan perwakilan, yakni Kecamatan Perwakilan Tanralili, Maros Utara, dan Mallawa, yang hingga saat ini saat ini terdapat 14 wilayah kecamatan. Masing-masing wilayah kecamatan tersebut memiliki potensi tersendiri dalam menunjang pembangunan wilayah. Disampin itu, Kabupaten Maros memiliki peranan yang sangat berarti dalam pembangunan Kota Makassar sebagai ibukota provinsi dan sekaligus sebagai pusat pengembangan wilayah Kawasajn Timur Indonesia (KTI). Peluang inilah membawa pengaruh yang sangat signifikan terhadap perkembangan wilayah Kabupaten Maros, terutama wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Kota Makassar. Sedangkan rencana pembangunan wilayah secara eksternal, sebagian wilayah Kabupaten Maros masuk dalam pengembangan Kawasan Mamminasata sebagai kawasan kota metropolitan.
          Setelah menjalani titian sejarah selama lima abad dimulai dengan berdirinya Kerajaan Marusu pada awal abad XV yang selanjutnya terjadi kehidupan yang berdinamika bagi setiap kerajaan mulai dari sistem Monarki menjadi daerah Regentschap kemudian menjadi daerah Adat Gemeenschap sampai dekade terakhir menjadi distrik, maka dalam sebuah masa peralihan antara fase pemerintahan klasik/tradisional dengan pemerintahan konstitusional lahir Undang-undang No. 29 Tahun 1959 (14 tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945).
          Undang-undang tersebut menjadi dasar hukum berdirinya Kabupaten Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan termasuk didalamnya adalah Kabupaten Maros yang meliputi gabungan tiga persekutuan adat. Setelah terbentuknya Maros sebagai wilayah administrasi kabupaten dari tahun 1960 sampai sekarang, telah dipimpin oleh 11 (sebelas) Bupati Kepala Daerah.
          Kabupaten Maros dengan ibukota kabupaten adalah Kota Maros yang berperan sebagai pusat pemerintahan dengan segala aktivitas sosial, ekonomi, budaya, dan politikterletak di Kecamatan Turikale. Jika dilihat dari gegrafis wilayah yang lebih mikro, Kota Maros terbagi atas 3 (tiga) segmen kawasan yang merupakan bagian dari pusat-pusat pemerintahan Kabupaten Maros dan dihubhungkan oleh jaringan jalan arteri. Sedangkan ditinjau dari perkembangan wilayah, juga terjadi pada arah jaringan jalan arteri sekunder yang menghubungkan dengan wilayah Kabupaten Bone, yang meliputi wilayah Kecamatan Bantimurung, Simbang, Cenrana, Camba dan Mallawa.



Bagian Wilayah Pengembangan Kawasan Metropolitan Mamminasata, yaitu suatu kebijakan pengembangan wilayah yang pertama di KTI, dimana sebagian wilayah Kabupaten Maros masuk dalam Kawasan Perkotaan Metropolitan tersebut.  Wilayah Kecamatan yang masuk dalam pengembangan ini adalah Kecamatan Mandai, Moncongloe, Tompobulu, Bantimurung, Marusu, Turikale, Tanralili, Lau, Maros Baru, Simbang, Bantimurung, dan Bontoa. Dari luas wilayah pengembangan Kawasan Mamminasata sebesar 2.462 Km2, wilayah Kabupaten Maros yang menjadi bagian kawasan pengembangan tersebut adalah 1.039 Km2 atau 42,20%. Hal ini tentunya sangat memberi manfaat bagi wilayah Kabupaten Maros ditinjau dari segi penyediaan dan pembangunan infrastruktur, penyediaan lapangan kerja, penyerapan tenaga kerja, PAD dan lain sebagainya.

Sejarah Hari Valentine - Mitos Valentine Day - Asal Muasal Hari Valentine

Asal Muasal Hari Valentine :
Perayaan hari Valentine termasuk salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.

Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina, lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan mudah.

Sejarah hari valentine I :
Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu bokap-nye hercules.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.


Sejarah Valentine's Day II :
Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
  • pastur di Roma
  • uskup Interamna (modern Terni)
  • martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Sejarah hari valentine III :
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:

  • Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
  • Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

Sejarah Valentines Day IV :
Kisah St. Valentine

Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.

Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.

Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.

Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Kesimpulan:

Dari semua asal usul atau sejarah diatas bisa disimpulkan bahwa "hari valentin memiliki latar belakang yang tidak jelas sama-sekali", baik dari ceritanya maupun waktu terjadinya (perhatikan abad terjadinya sejarah diatas walaupun ada nama tokoh yang sama). Gimana menurut Anda?

Artikel di atas yang berjudul "Sejarah Hari Valentine - Mitos Valentine Day - Asal Muasal Hari Valentine" dikutip dari www.ateonsoft.com dan dari berbagai sumber lainnya.
Semoga bermanfaat.

ARTI PENTING PERTANIAN

                                                      ARTI PENTING PERTANIAN

PERTANIAN MERUPAKAN SEKTOR EKONOMI YANG UTAMA DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG. PERANAN ATAU KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI SUATU NEGARA MENDUDUKI POSISI YANG SANGAT VITAL.
HAL INI DISEBABKAN KARENA :

1.SEKTOR PERTANIAN MERUPAKAN SUMBER PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN DAN BAHAN MENTAH YANG DIBUTUHKAN OLEH SUATU NEGARA

2.TEKANAN DEMOGRAFIS YANG BESAR DINEGARA BERKEMBANG SERING DISERTAI DENGAN MENINGKATNYA PENDAPATAN YANG MENYEBABKAN KEBUTUHAN JUGA MENINGKAT. JIKA KEBUTUHAN INI TIDAK TERPENUHI MAKA KEKURANGANNYA HARUS DIIMPOR, YANG BERARTI MENGURANGI FOREIGN EXCHANGE YANG DIBUTUHKAN UNTUK INPUT PEMBANGUNAN.

3.SEKTOR PERTANIAN HARUS DAPAT MENYEDIAKAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIBUTUHKAN UNTUK EKSPANSI KE SEKTOR-SEKKTOR LAIN TERUTAMA INDUSTRI. BIASANYA BERWUJUD MODAL, TENAGA KERJA DAN BAHAN MENTAH.

4.SEKTOR PERTANIAN MERUPAKAN BASIS DARI HUBUNGAN-HUBUNGAN PASAR YANG PENTING YANG DAPAT MENCIPTAKAN SPREAD EFFECT DALAM PROSES PEMBANGUNAN.

5.SEKTOR INI DAPAT JUGA MENCIPTAKAN FORWARD DAN BACKWARD LINKAGE YANG BILA DISERTAI DENGAN KONDISI YANG TEPAT DAPAT MEMBERI SUMBANGAN YANG BESAR UNTUK PEMBANGUNAN
 
KHUSUS INDONESIA

1.MEMILIKI LUAS LAHAN DAN AGRO KLIMAT YANG SANGAT POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI USAHA PERTANIAN

2.DIKENAL SEBAGAI PENGHASIL BERAGAM PRODUK PERTANIAN YANG SANGAT DIBUTUHKAN DAN LAKU DI PASAR DUNIA

3.SUMBANGAN PERTANIAN TERHADAP SERAPAN TENAGA KERJA, PENDAPATAN NASIONAL DAN DEVISA JUGA MASIH CUKUP TINGGI

4.SALAH SATU TOLOK UKUR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN ADALAH TERCAPAINYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT YANG HIDUP DI PEDESAAN. TAPI KENYATAAN MENUNJUKKAN BAHWA KEBERHASILAN PEMBANGUNGAN PERTANIAN TIDAK SELALU DAPAT MENCIPTAKAN PERLUASAN LAPANGAN KERJA DAN KESEMPATAN KERJA TERUTAMA BAGI ANGKATAN KERJA BARU DI PEDESAAN.



DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN BANGSA-BANGSA DI DUNIA, SELALU TERJADI DILEMA DALAM PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN, MEMILIH PERTANIAN ATAU INDUSTRI.
PENGALAMAN MENUNJUKKAN BAHWA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI NEGARA-NEGARA DUNIA KETIGA (LESS DEVELOPING COUNTRY / LDC's ) TELAH MENUNJUKKAN KONTRIBUSI YANG SANGAT PENTING KARENA :

1.SEBAGIAN BESAR PENDUDUK LDC's MASIH MENGGANTUNGKAN PENGHIDUPAN PADA SEKTOR PERTANIAN

2.LDC's YANG UMUMNYA TERGOLONG NEGARA BERPENGHASILAN SEDANG ATAU RENDAH ITU MASIH MENGHADAPI MASALAH PANGAN

3.KELANGKAAN PANGAN AKAN BERAKIBAT SELAIN MENGANGGU STABILITAS EKONOMI, DAPAT JUGA DIJADIKAN SEBAGAI KOMODITAS POLITIK

4.KETIDAK MAMPUAN NEGARA-NEGARA LDC's UNTUK MENGEJAR DAN BERSAING DENGAN NEGARA MAJU, KARENA :
KELANGKAAN MODAL UNTUK INVESTASI MAUPUN RISET
BERAKIBAT PADA KETIDAK EFISIENAN TEKNOLOGI YANG DITERAPKAN
ADANYA KEBIJAKAN PROTEKSI DARI NEGARA MAJU BERUPA : KEBIJAKAN TARIF DAN BEA MASUK, PEMBATASAN JUMLAH KUOTA IMPOR, ADANYA KERJASAMA EKONOMI DAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA MAJU
SEKTOR PERTANIAN TERNYATA MEMILIKI KETEGARAN YANG TINGGI MENGHADAPI GEJOLAK PEREKONOMIAN DUNIA DIBANDING DENGAN SEKTOR YANG LAIN
SEKTOR PERTANIAN MEMILIKI FORWARD DAN BACKWARD LINKAGE DENGAN SEKTOR INDUSTRI TERUTAMA PADA TAHAP AWAL PEMBANGUNAN INDUSTRI, YAITU SEBAGAI PENYEDIA BAHAN MENTAH ATAU BAHAN BAKU, DAN PEMASOK TENAGA KERJA YANG MURAH

DUKUNGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TERHADAP PEMBANGUNAN INDUSTRI

1.AKIBAT LANGSUNG DARI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN ADALAH PENINGKATAN PRODUKSI (PANGAN,BAHAN MENTAH,BAHAN BAKU INDUSTRI) DAN PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT (PETANI)

2.PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN, BAHAN MENTAH DAN BAHAN BAKU SECARA BERSAMA-SAMA AKAN MENINGKATKAN NILAI EKSPOR DAN MENEKAN NILAI IMPOR, YANG AKHIRNYA AKAN MENAMBAH DEVISA NEGARA YANG SANGAT DI BUTUHKAN UNTUK MEMBELI BARANG-BARANG MODAL DARI LUAR NEGERI

3.KENAIKAN PENDAPATAN MASYARAKAT YANG DISEBABKAN OLEH KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN AKAN MEMBAWA AKIBAT LANJUTAN, YAITU : MENINGKATNYA TABUNGAN MASYARAKAT, MENINGKATNYA
INVESTASI, KONSUMSI RUMAH TANGGA, KONSUMSI INPUT PERTANIAN (SARANA



4. PRODUKSI, PERALATAN DAN MESIN PERTANIAN) YANG SECARA BERSAMA-SAMA AKAN MENINGKATKAN KONSUMSI PRODUK INDUSTRI DALAM NEGERI

5.SEMAKIN BERTAMBAHNYA CADANGAN DEVISA, MODAL PEMBANGUNAN YANG BERASAL DARI TABUNGAN MASYARAKAT, AKAN SEMAKIN MENDORONG PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG DIDUKUNG OLEH TERSEDIANYA BAHAN MENTAH, BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA YANG MURAH

6.PERTUMBUHAN PEMBANGUNAN INDUSTRI AKAN DAPAT DIHARAPKAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH DAN MUTU PRODUK INDUSTRI DALAM NEGERI SERTA MENURUNNYA HARGA PRODUK YANG DIHASILKAN OLEH INDUSTRI DALAM NEGERI

7.JUMLAH PRODUKSI DALAM NEGERI YANG TERUS MENINGKAT MUTUNYA DAN MURAH HARGA JUALNYA AKAN MEMPERKUAT DAYA SAING DI PASAR DOMESTIK MAUPUN INTERNASIONAL




                                                KELEMBAGAAN PERTANIAN


PENGERTIAN KELEMBAGAAN

DALAM ARTI SEMPIT
SEBATAS ENTITAS (KELOMPOK ORGANISASI) YAITU HIMPUNAN INDIVIDU YANG SEPAKAT UNTUK MENETAPKAN DAN MENCAPAI TUJUAN BERSAMA

DALAM ARTI LUAS
MENCAKUP NILAI-NILAI, ATURAN, BUDAYA DLL

MACAM-MACAM KELEMBAGAAN SESUAI PENGERTIAN DIATAS :
KELEMBAGAAN PETANI : BERUPA KELOMPOK TANI, GABUNGAN KELOMPOK TANI DAN KOPERASI
KELEMBAGAAN PEMERINTAH : BERBENTUK KELEMBAGAAN PENYULUHAN BAIK DI TINGKAT NASIONAL, KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN
KELEMBAGAAN SWASTA : BERGERAK DI BIDANG PENGADAAN SARANA PRODUKSI, KEUANGAN DAN PENGANGKUTAN
KELEMBAGAAN LSM (LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT) : BERGERAK DI BIDANG PENGUJIAN DAN PENYULUHAN






KEMITRAAN ANTAR LEMBAGA

    DENGAN ADANYA BEBERAPA KELEMBAGAAN YANG DIKEMBANGKAN OLEH BANYAK PIHAK, PERLU DIKEMBANGKAN KEMITRAAN ANTARA INSTANSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT (PUBLC PRIVATE PARTNERSHIP), YAITU PERJANJIAN/KONTRAK KERJASAMA ANTARA LEMBAGA PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA YANG MEMUNGKINKAN PARTISIPASI MASYARAKAT.
    MELALUI KEMITRAAN SEMACAM INI, AKAN TERJADI KERJASAMA DAN PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BERSAMA, BAIK DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MAUPUN PEMBAGIAN RESIKO SERTA AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN

MANFAAT DARI KEMITRAAN

1.PENGEMBANGAN METODE PERENCANAAN, PELAKSANAAN, MONITORING DAN EVALUASI PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN
2.PENGHEMATAN BIAYA PROYEK
3.PERBAIKAN MUTU KINERJA, PEMANFAATAN INOVASI DAN PERBAIKAN TEHNIS & MANAJEMEN
4.PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERSONAL DAN SWASTA UNTUK MENGATASI KENDALA YANG DIHADAPI SUMBERDAYA PUBLIK
5.TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA AKSES TERHADAP SUMBERDAYA BARU YANG DIMILIKI SWASTA

KEMITRAAN DAPAT DILAKUKAN UNTUK KEGIATAN-KEGIATAN :

KONSEPTUALISASI DAN KEASLIAN PROYEK
PERANCANGAN (DESIGN)
PERENCANAAN FINANSIAL DAN PEMBIAYAAN
KONSTRUKSI
OPERASIONAL
PEMELIHARAAN
PUNGUTAN
PENGELOLAAN PROGRAM

KELEMBAGAAN DAN KEARIFAN LOKAL

    KEARIFAN LOKAL BANYAK MENGANDUNG UNSUR KHAS YANG BERSUMBER DARI NORMA SPIRITUAL (AGAMA, KEPERCAYAAN) ATAU BELIEF, FALSAFAH HIDUP DAN KEBIASAAN HIDUP (MORES) YANG BERKAITAN DENGAN SOPAN SANTUN MAUPUN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM
CONTOH  YANG PALING KUAT ADALAH YANG DIKENAL MASYARAKAT BALI SEBAGAI TRI HITA KARANA YANG MENGANDUNG NILAI-NILAI KESEIMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA.







    SEIRING DENGAN DIKEMBANGKANNYA REVOLUSI HIJAU (1960), BANYAK DIBENTUK OLEH PEMERINTAH BERAGAM KELEMBAGAAN PERTANIAN, SEPERTI : KELOMPOK TANI, KELOMPOK PENDENGAR, KELOMPOK PETANI PEMAKAI AIR DAN KOPERASI YANG MENJADIKAN KELEMBAGAAN LOKAL MENJADI LEMAH SEMENTARA LEMBAGA-LEEMBAGA TERSEBUT TIDAK EFEKTIF. OLEH KARENA ITU DINILAI

 PENTING UNTUK MENGHIDUPKAN KEMBALI KELEMBAGAAN TRADISIONAL DAN KEARIFAN LOKAL



KELEMBAGAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

    MENURUT MOSHER, DI SETIAP LOKALITAS USAHATANI DIPERLUKAN BEBERAPA KELEMBAGAAN PERTANIAN, YAITU : KELEMBAGAAN PEMASARAN, KELEMBAGAAN PENELITIAN DAN PENGUJIAN, KELEMBAGAAN PENYULUHAN, KELEMBAGAAN PENYEDIA SARANA PRODUKSI, KELEMBAGAAN KEUANGAN (PENYEDIA KREDIT PRODUKSI), KELEMBAGAAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN TRANSPORTASI. KELEMBAGAAN DI TINGKAT LOKAL TERSEBUT HARUS MEMPUNYAI AKSES DENGAN KELEMBAGAAN SERUPA DITINGKAT REGIONAL DAN NASIONAL.

1.KELEMBAGAAN PENELITIAN DAN PENGUJIAN
DI TINGKAT LOKAL, KELEMBAGAAN INI DIKENAL SEBAGAI PETAK PENGUJIAN LOKAL (LOCAL VERIFICATION TRIALS) YANG PELAKSANAANNYA DILAKUKAN OLEH PENYULUH, PETANI MAJU DAN ATAU PEGIAT LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
FUNGSI KELEMBAGAAN INI ANTARA LAIN MELAKUKAN PENGUJIAN TENTANG: -- EFEKTIVITAS SARANA PRODUKSI
-- ALTERNATIF TEHNIK BUDIDAYA TANAMAN
--EFEKTIVITAS PERALATAN / MESIN PERTANIAN

2.KELEMBAGAAN PENYULUHAN
SAMPAI DENGAN DASAWARSA 1970-AN,HANYA DILAKUKAN INSTANSI PEMERINTAH
SEJAK DILAKSANAKAN PROYEK PENYULUHAN TANAMAN PANGAN PADA 1976, DIKEMBANGKAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN DI TINGKAT WILAYAH PEMBANTU BUPATI
PERIODE 1995 – 2000, DITINGKAT KABUPATEN PERNAH DICOBA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN YANG TERPISAH DARI DINAS PERTANIAN, YAITU BALAI INFORMASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN (BIPP)          
DENGAN KEBIJAKAN REVITALISASI PERTANIAN, DIUNDANGKAN UU NO 16 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN,PERIKANAN DAN KEHUTANAN



3.KELEMBAGAAN PENYEDIA SARANA PRODUKSI
DITINGKAT NASIONAL DAN PROPINSI, KABUPATEN DAN KECAMATAN DITANGANI OLEH BUMN DAN SWASTA (PRODUSEN, DISTRIBUTOR,PENYALUR) SEDANG DITINGKAT DESA / KELURAHAN DITANGANI SWASTA (PENGECER) DAN KUD

4.KELEMBAGAAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
BUMN(BULOG), SWASTA DAN KOPERASI


5.KELEMBAGAAN KEUANGAN
BRI DAN SWASTA (PEDAGANG,TENGKULAK,PELEPAS UANG)

6.KELEMBAGAAN PENGANGKUTAN (TRANSPORTASI)
MASIH DITANGANI SWASTA






                                   PERTANIAN SEBAGAI SISTEM AGRIBISNIS



PENGERTIAN
    AGRIBISNIS ADALAH SEGALA KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGUSAHAAN TUMBUHAN DAN HEWAN (KOMODITAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN) YANG BERORIENTASI PASAR DAN PEROLEHAN NILAI TAMBAH

DALAM AGRIBISNIS TERDAPAT DUA KONSEP POKOK :

    PERTAMA, AGRIBISNIS MERUPAKAN KONSEP DARI SUATU SISTEM YANG     INTEGRATIF DAN TERDIRI DARI BEBERAPA SUBSISTEM, YAITU :

1.SUB SISTEM PENGADAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN
2.SUB SISTEM BUDIDAYA USAHA TANI
3.SUB SISTEM PENGOLAHAN DAN INDUSTRI HASIL PERTANIAN (AGROINDUSTRI)
4.SUB SISTEM PEMASARAN HASIL PERTANIAN
5.SUB SISTEM KELEMBAGAAN PENUNJANG PERTANIAN

    KEDUA, AGRIBISNIS MERUPAKAN SUATU KONSEP YANG MENEMPATKAN KEGIATAN PERTANIAN SEBAGAI SUATU KEGIATAN YANG UTUH DAN KOMPREHENSIF, SEKALIGUS SEBAGAI SUATU KONSEP UNTUK DAPAT MENELAAH DAN MENJAWAB BERBAGAI MASALAH, TANTANGAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI





PERTANIAN SEBAGAI SISTEM AGRIBISNIS


                                                       PENYULUHAN
                            
                          PENELITIAN                                           KONSTRUKSI


 PENGADAAN               BUDIDAYA            PENGOLAHAN HASIL            PEMASARAN HASIL


                          TRANSPORTASI                                         JASA LAIN

                                                        PEMBIAYAAN     



KEGIATAN PERTANIAN YANG “DIPANDANG” SEBAGAI SUATU KEGIATAN AGRIBISNIS DINILAI MERUPAKAN CARA PANDANG YANG TEPAT DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PERKEMBANGAN YANG TERJADI SAAT INI DAN DIMASA YANG AKAN DATANG BAIK DALAM LINGKUP NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL
JADI AGRIBISNIS MERUPAKAN CARA BARU UNTUK MEMANDANG PERTANIAN
DALAM KAITANNYA DENGAN PEREKONOMIAN NASIONAL, PERLU DILIHAT PERAN INTERSEKTORAL DALAM SISTEM AGRIBISNIS, UNTUK MENDAPATKAN GAMBARAN TENTANG PERAN SEKTOR PERTANIAN
DENGAN DEMIKIAN , DALAM PENDEKATAN AGRIBISNIS TERJADI REORIENTASI PENANGANAN SEKTORAL MENJADI INTERSEKTORAL DAN DARI ORIENTASI PRODUKSI MENJADI ORIENTASI BISNIS

PENGERTIAN AGRIBISNIS TERSEBUT MENGANDUNG DUA DIMENSI PENTING :

1.AGRIBISNIS MENGANDUNG PENGERTIAN FUNGSIONAL, YAITU SEBAGAI RANGKAIAN FUNGSI-FUNGSI KEGIATAN PERUSAHAAN PERTANIAN
2.SISTEM AGRIBISNIS MENGANDUNG PENGERTIAN STRUKTURAL, YAITU SEBAGAI KUMPULAN UNIT USAHA ATAU UNIT KEGIATAN DAN LEMBAGA LAIN YANG MELAKSANAKAN FUNGSI-FUNGSI DARI MASING-MASING SUB SISTEM


SUB SISTEM AGRIBISNIS

SUB SISTEM PENGADAAN SARANA DAN PERALATAN
MASALAH YANG SERING DIHADAPI PETANI :





1.KELANGKAAN KETERSEDIAAN, BAIK YANG MENYANGKUT JENIS, MUTU DAN WAKTU KETERSEDIAAN
2.TINGKAT HARGA YANG TERUS BERTAMBAH SEMENTARA PENDAPATAN PETANI SEMAKIN TURUN
3.BELUM EFEKTIFNYA KELEMBAGAAN PETANI


SUB SISTEM BUDI DAYA

SEBAGAI PROSES PRODUKSI, SUB SISTEM BUDI DAYA MENEMPATI POSISI YANG SANGAT STRATEGIS DALAM SISTEM AGRIBISNIS
SUB SISTEM BUDI DAYA MERUPAKAN PROSES CAMPUR TANGAN MANUSIA UNTUK MENGELOLA BERAGAM SUMBAR DAYA AGAR DAPAT MENGHASILKAN PRODUK YANG DAPAT DIMANFAATKAN DAN ATAU DIPERDAGANGKAN DEMI MEMPEROLEH PENGHASILAN, PEMENUHAN KEBUTUHAN SERTA PERBAIKAN KEHIDUPAN KELUARGA DAN MASYARAKATNYA
DALAM SUB SISTEM BUDI DAYA SESUATU YANG KELIHATANNYA TIDAK BERHARGA YANG TERSEDIA DI ALAM DAPAT DIKELOLA UNTUK MENGHASILKAN PRODUK YANG BERMANFAAT DAN MEMILIKI NILAI
BERKAITAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA, SUB SISTEM BUDI DAYA SEMAKIN MENUNJUKKAN PERAN PENTINGNYA, DI TENGAH KEPRIHATINAN DUNIA TERHADAP TERUS BERTAMBAHNYA JUMLAH PENDUDUK DAN SEMAKIN TERBATASNYA SUMBERDAYA ALAM
SEBAGAI KOMODITAS POLITIK,, SUB SISTEM BUDI DAYA SEMAKIN MENUNJUKKAN PERAN PENTINGNYA DALAM MENJAMIN DAN MEMELIHARA STABILITAS DAN KETAHANAN KEAMANAN
SEBAGAI PROSES YANG MENGHASILKAN KOMODITAS YANG DIPERDAGANGKAN, SUB SISTEM BUDI DAYA SEMAKIN MENUNJUKKAN PERAN PENTINGNYA DALAM :
1.PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI
2.PENDAPATA ASLI DAERAH DAN PENDAPATAN NASIONAL YANG SANGAT PENTING BAGI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN


SUB SISTEM PENGOLAHAN HASIL

PELUANG-PELUANG YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI :
1.PEMBINAAN DAN REGULASI SISTEM PANEN
2.PERLUASAN PENGGUNAAN ALAT / MESIN PANEN DAN PASCA PANEN
3.PENGEMBANGAN DAN PENYEBAR LUASAN VARIETAS UNGGUL
4.PENGEMBANGAN PROTOTYPE ALAT / MESIN PANEN DAN PASCA PANEN

PENGOLAHAN HASIL ATAU YANG AKHIRNYA DIKENAL SEBAGAI AGROINDUSTRI MERUPAKAN LANNGKAH YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN UNTUK TUJUAN-TUJUAN : PERBAIKAN MUTU, PENGURANGAN KEHILANGAN, PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK, PEMENUHAN SELERA PASAR YANG PADA AKHIRNYA AKAN MEMBERIKAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PETANI


SUB SISTEM PEMASARAN HASIL

SUB SISTEM PEMASARAN DALAM SISTEM AGRIBISNIS MENEMPATI POSISI YANG SANGAT PENTINGNYA
JAMINAN PEMASARAN PRODUK SANGAT DIPERLUKAN, TIDAK SAJA MENYANGKUT KEPASTIAN PEMBELIAN, TETAPI JUGA KEPASTIAN JUMLAH DAN MUTU PERMINTAAN, TINGKAT HARGA YANG MENARIK, WAKTU DAN TEMPAT PENYERAHAN PRODUK SERTA WAKTU DAN SISTEM PEMBAYARAN
PENGEMBANGAN JEJARING DAN KEMITRAAN USAHA JUGA MENJADI AGENDA YANG PERLU DIKEMBANGKAN DALAM PENGELOLAAN AGRIBISNIS

SUB SISTEM PENDUKUNG

1.PENELITIAN
2.PENYULUHAN
3.PEMBIAYAAN
4.PENGANGKUTAN
5.KONSTRUKSI
6.KELEMBAGAAN






                                                 UNSUR-UNSUR PERTANIAN


A. PROSES PRODUKSI

    TUMBUH-TUMBUHAN ADALAH PABRIK PERTANIAN YANG PRIMER (POKOK). TUMBUHAN MENGAMBIL CO2 DARI UDARA MELALUI DAUN DAN MENGAMBIL AIR DAN UNSUR HARA DARI TANAH MELALUI AKAR. DARI SISNI DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI SINAR MATAHARI, DIHASILKAN BIJI, BUAH, SERAT, MINYAK, KAYU DAN SEBAGAINYA.
    PERTUMBUHAN TANAMAN DITENTUKAN OLEH FAKTOR GENETIK DAN FAKTOR LINGKUNGAN ( TERUTAMA ADALAH TEMPERATUR, ENERGI RADIASI, AIR, REAKSI TANAH, KANDUNGAN UDARA DALAM TANAH, KANDUNGAN UNSUR HARA )
    TERNAK DAN IKAN ADALAH PABRIK PERTANIAN SEKUNDER ATAU KEDUA. TERGANTUNG JENISNYA, MEREKA MAKAN BERBAGAI JENIS TUMBUHAN DAN BAGIAN TUMBUHAN. PABRIK KEDUA INI MERUBAH TUMBUHAN MENJADI PRODUKLAIN YANG BERGUNA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA : DAGING, SUSU, TELUR, KULIT, WOOL.







IMPLIKASINYA  :

PERTANIAN MEMERLUKAN TEMPAT YANG TERSEBAR LUAS
JENIS USAHATANI DAN POTENSI PRODUKSI PERTANIAN BERBEDA DARI SATU TEMPAT KETEMPAT YANG LAIN
KEGIATAN DAN PRODUKSI PERTANIAN BERSIFAT MUSIMAN
SATU PERUBAHAN DALAM SETIAP TINDAKAN MEMERLUKAN PERUBAHAN JUGA DALAM HAL LAIN
PERTANIAN MODERN SELALU BERUBAH


HUBUNGAN TUMBUHAN,TERNAK, MANUSIA DAN FAKTOR LINGKUNGAN


                                                     MATAHARI


                                                                          ENERGI
                                                                   

                                                     TUMBUHAN


                                        
  bahan makanan                                                                                      bahan makanan,serat,papan
                                            hara,air                            oksigen
                                                                                        co2



                              TANAH                      AIR                          UDARA


                      kotoran/sisa               air,oksigen,CO2                                  oksigen,co2

                                                                                                   kotoran,sisa

                HEWAN/TERNAK                                                                         MANUSIA



                                   

                                                          bahan makanan,kulit,serat




B. PETANI ATAU PENGUSAHA

    PERBEDAAN UTAMA ANTARA TUMBUHAN DAN BINATANG LIAR DENGAN PERTANIAN ADALAH ADANYA MANUSIA.ADA ATAU TIDAK ADA MANUSIA, SETIAP HARI SINAR MATAHARI SELALU MENYINARI PERMUKAAN BUMI, SEMENTARA TANAMAN DAN HEWAN TUMBUH DAN BERKEMBANG.MANUSIALAH YANG MENGATUR ATAU MENGUSAHAKAN PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HEWAN SERTA MEMETIK HASILNYA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHANNYA. MANUSIA INILAH YANG DISEBUT PETANI ATAU PENGUSAHA PERTANIAN.

DALAM KEGIATANNYA PETANI MEMEGANG DUA PERANAN YAITU :

PETANI SEBAGAI PENGGARAP
PETANI SEBAGAI MANAJER
LEBIH DARI SEBAGAI PENGGARAP DAN MANAJER, PETANI ADALAH JUGA MANUSIA YANG PENTING BAGI KELUARGA DAN MASYARAKATNYA (LOCAL COMMUNITY). SEBAGAI MANUSIA, PETANI MEMILIKI KEMAMPUAN YANG PENTING BAGI PEMBANGUNAN PERTANIAN, YAITU : BEKERJA, BELAJAR, BERPIKIR SECARA IMAGINATIF DAN KREATIF SERTA BERASPIRASI (BERCITA-CITA). KEMAMPUAN INILAH YANG MEMUNGKINKAN PETANI MENJADI PENGGARAP DAN MANAJER BAGI USAHA TANINYA


C. TANAH TEMPAT USAHA

    ADALAH TANAH DIMANA PETANI MELAKSANAKAN USAHATANINYA DENGAN TUJUAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA.
    DI NEGARA BERKEMBANG PADA UMUMNYA, USAHATANI DILAKSANAKAN DALAM SKALA USAHA YANG KECIL KARENA LUAS KEPEMILIKAN TANAH YANG SEMPIT SEBAGI AKIBAT DARI PERPECAHAN (FRAGMENTASI) TANAH KARENA BERTAMBAH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN SISTEM WARISAN YANG BERLAKU.

D. PERUSAHAAN PERTANIAN (FARM BUSINESS)

    ADALAH KEGIATAN USAHATANI YANG MERUPAKAN AKTIVITAS PERUSAHAAN PERTANIAN DALAM ARTI PETANI DALAM MENGUSAHAKAN USAHATANINYA BERUSAHA AGAR HASILNYA BANYAK ATAU MENINGKAT SEHINGGA SELAIN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMSINYA JUGA DAPAT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LAINNYA.SEMUA LANGKAH YANG DIKERJAKAN DIDASARKAN ATAS PERTIMBANGAN UNTUNG RUGI.

 TUGAS SEORANG PENGUSAHA PERTANIAN, ANTARA LAIN  :

MEMPERHATIKAN PERKEMBANGAN HARGA HASIL BUMI
MENENTUKAN PILIHAN TENTANG USAHA YANG AKAN DIJALANKAN
MENGORGANISIR USAHA-USAHA PERTANIAN YANG AKAN DIPILIH DALAM PERUSAHAANYA


MENENTUKAN METODE TATALAKSANANYA
MENGATUR PEMBELIAN BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKANPERUSAHAANYA
MENGATUR PENJUALAN HASIL USAHANYA

DITINJAU DARI PENGUSAHAANNYA, PERTANIAN DIBEDAKAN MENJADI :

PERTANIAN SUBSISTEN
PERTANIAN SETENGAH SUBSISTEN
PERTANIAN KOMERSIAL




                                    PENATAAN PERTANAMAN (CROPPING SYSTEM)

    PENATAAN PERTANAMAN ADALAH CARA PENGATURAN DAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN YANG DIUSAHAKAN PADA SEBIDANG TANAH TERTENTU SELAMA JANGKA WAKTU TERTENTU.
PENATAAN TANAMAN BERGANDA (MULTIPLE CROPPING) PADA GARIS BESARNYA DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI DUA, YAITU :

1.PENATAAN BERGANDA SECARA TUNGGAL (MONO CULTUR), JENIS TANAMAN MUSIMAN
2.PENATAAN BERGANDA SECARA CAMPURAN (CATCH CROPPING)


PENATAAN BERGANDA SECARA TUNGGAL
    DIATAS TANAH TERTENTU DALAM WAKTU TERTENTU (SEPANJANG UMUR TANAMAN) HANYA DITANAMI SATU JENIS TANAMAN. SETELAH PANEN, TANAH TERSEBUT DITANAMI LAGI SECARA BERGILIRAN URUTAN (ROTASI)

VARIASI PENATAAN TUNGGAL :
1.BERGILIRAN SECARA BERURUTAN
PADA MUSIM HUJAN DITANAMI PADI DAN PADA MUSIM KEMARAU DITANAMI PALAWIJA, PADI ATAU BERO TERGANTUNG PADA PENGAIRAN, IKLIM DAN SEBAGAINYA
2.BERGILIRAN SECARA URUTAN DAN GLEBAKAN
PETANI MEMBAGI TANAH SAWAHNYA MENJADI DUA UNTUK MENGURANGI RESIKO,SEBAGIAN DIKELOLA SEBAGAI SAWAH AN SEBAGIAN SEBAGAI TEGAL DENGAN TANAMAN YANG COCOK DENGAN SISTEM BERGILIR BERURUTAN. SETELAH BEBERAPA TAHU BAGIAN YANG DIJADIKAN TEGAL DIJADIKAN SAWAH KEMBALI, KARENA ITU DISEBUT GLEBAKAN
3.BERGILIRAN SECARA BERJAJAR ATAU PARALEL TAPI TIDAK MENGANUT SISTEM GLEBAKAN
PADA MUSIM HUJAN SELURUH SAWAH DITANAMI PADI, TAPI PADA MUSIM KEMARAU ADA YANG DIBIARKAN KOSONG,DITANAMI PADI GADU ATAU PALAWIJA



4.PENATAAN TANAMAN SECARA BERLADANG
SELAMA BEBERAPA TAHUN TERUS MENERUS DITANAMI PADI GOGO ATAU TEMBAKAU, KEMUDIAN DIBELUKARKAN KEMBALI AGAR MENJADI SUBUR LAGI
5.PENATAAN TANAMAN SECARA GLEBAKAN DIATAS SAWAH TADAH HUJAN
SAWAH TADAH HUJAN YANG SETELAH BEBERAPA TAHUN TERUS MENERUS DIGUNAKAN SEBAGAI SAWAH,DIRUBAH MENJADI TANAH TEGALAN YANG DITANAMI PALAWIJA

PENATAAN BERGANDA SECARA CAMPURAN
    MENANAM BEBERAPA JENIS ATAU VARIETAS SECARA BERCAMPUR DAN BERSAMA-SAMA DIATAS SUATU BIDANG TANAH.

VARIASINYA :
1.PENANAMAN CAMPURAN SECARA ACAK-ACAKAN (MIXED CROPPING)
PENATAAN BERBAGAI JENIS TANAMAN SECARA BERSAMAAN DAN TIDAK TERATUR SEHINGGA KURANG NAMPAK SEBAGAI PERGILIRAN TANAMAN (CONTOH : PEKARANGAN)
2.PENATAAN PERTANAMAN SECARA TUMPANGSARI (INTERCROPPING)
PENANAMAN CAMPURAN DUA ATAU LEBIH VARIETAS DARI SATU JENIS TANAMAN. MISALNYA PADI DENGAN KETAN
3.PENATAAN PERTANAMAN SELA
PENANAMAN DUA ATAU LEBIH TANAMAN YANG BELAINAN SIFAT, UMUR DAN SEBAGAINYA. CONTOH : TANAMAN KACANG TANAH DISELA-SELA TANAMAN KETELA POHON ATAU PADI GOGO DISELA-SELA KARET
4.TANAMAN SISIPAN
PENANAMAN DUA JENIS TANAMAN BERSAMA-SAMA DIATAS TANAH YANG SAMA TAPI WAKTU TANAM DAN PEMUNGUTAN HASIL TIDAK SAMA. SERING JUGA DISEBUT PERTANAMAN TUMPANG TINDIH ATAU PENETAAN SECARA PEMASANGAN GENTENG